Fiksi
Burlian
cerita ini berawal dari sebuah kisah keberanian seorang ibu yang mengusir burung yang sedang bertengger pada pohon Bungur Raksasa di kawasan perkebunan. Konon kabarnya, suara burung itu adala isyarat bahwa akan ada seorang yang akan meninggal dunia. Mamak burlian yang tidak tahan dengan suara ratapan burung tersebut berusaha mengusir burung tersebut meskipun mamak sedang dalam keadaan hamilbesar mengandung seorang anak yang kelak akan diberi nama Burlian. Dan kisah inilah yang melatarbelakangi burlian Hadir di dunia ini.rnrnrnbukan hal yang biasa lagi jika bang Tere kambali menghadirkan Novel yang menyelami dunia anak dan berusaha menghadirkan pelajaran kepada pembacanya tanpa harus menggurui.. hmm...rnrnada salah satu hal pelajaran yang bisa kita ambil ketika kita membaca buku ini, bahwa Sekolah itu Seperti Menanam Pohon. Jika sudah membaca, masih ingat kisah ketika Burlian dan kakaknya bolos sekolah demi mencari belalang dan akan dijualnya dengan berharap bisa mendapatkan uang jajan, ya, disana dilihatkan kepada kita kisah kasih seorang ibu mendidik anaknya guna menghargai sebuah ilmu. yayaya, burlian dan kakaknya dihukum bukan dengan cara yang biasa, bukan sekedar dimarahi ato diomeli, namun dihukum dengan cara yang amat sangat membuat burlian nggak mau lagi bolos sekolah demi mencari belalang..rnrnsekali lagi, kepada kita Bang Tere mengajarkan kepada kita tentang arti kehidupan lewat dunia anak yang amat sangat luas!!! penuh keceriaan, kenakalan, dan kepolosan.rnrnmembaca buku ini, pembaca seperti akan dibawa kembali pada masa kecil. dibawa untuk hidup pada suasana kampung yang damai walau penuh dengan dinamika. Mengisahkan perjuangan, pendidikan, dan persahabatan serta semangat pantang menyerah dalam latar di sebuah desa dan keadaan yang serba sederhana, begitu menyenangkan.rnrnMungkin jika temen-temen semua penasaran, silahkan saja baca buku ini guna menambah Ghirah hidup kita dan menginspirasi setiap langkah kita kan tertuju.rnrn“jalan ini tidak akan pernah berujung, Burlian-kun . . tidak pernah . . jalan-jalan ini akan terus mengalir melewati lembah-lembah basah, lereng-lereng gunung terjal, kota-kota ramai, desa-desa eksotis nan indah, tempat-tempat yang memberikan pengetahuan, tempat-tempat yang menjanjikan masa depan. . lantas jalan ini akan terusss . . terus menuju pelabuhan-pelabuhan, bandara-bandara . . dan dari sana kau bahkan bisa pergi lebih jauh lagi, menemukan sambungan jalan berikutnya . . mengelilingi dunia. . melihat seluruh dunia, masa depan anak-anak kampung, masa depan bangsa kalian. Masa depan kau yang penuh kesempatan, Burlian-kunâ€
No other version available