Di bawah siraman cahaya bintang, bocah lelaki itu mengusap wajah, menyeka air mata yang seketika menggenang di pelupuk mata. Ia teringat tatapan teman-teman sekelas, seolah serempak menghunjamkan berbagai pertanyaan. Padahal, ia sendiri tak tahu dari mana kekalahan itu bermula. Tak ada yang salah, segala hal telah dilakukan dengan saksama. Tetapi, semua itu belumlah cukup. Ia kalah justru di ak…