Fiksi
Faris dan Haji Obet : Mimpi, mimpi, mimpiii!
Dilihat dari judulnya, mungkin kita bisa menebak lagsung genre buku ini. Setidaknya cukup untuk menggelitik rasa humor kita. Tingkah-tingkah lucu karakter utamanya memberikan inspirasi baru bagi para pembaca Faris dan Haji Obet-Mimpi, Mimpi, Mimpiii.rnrnPokonya dijamin ngakak deh. Yang perlu di garis-bawahi, humor itu tak selalu seru. Buku ini mengajarkan bagaimana humor yang dikemas dengan rasa haru.rnrnBerbeda dari anak-anak lainnya, Faris diberikan kelebihan. Dia memiliki kepekaan yang luar biasa dari pada anak-anak lain seusianya. Kepekaannya ini yang tak lain dibuatnya menjadi tingkah konyol.rnrnTapi, di balik sikapnya yang konyol, Faris masih tetap menjunjung tinggi nilai hormat dan sopan santun kepada orangtuanya. Juga orang-orang yang lebih tua di sekitarnya. Justru sikap hormat dan sopan santunnya sering terlihat saat dia bertingkah konyol. Bayangin aja, Sob, Faris pasti meminta izin saat mau masukin bola ke gawang lawan saat dia bermain bola dengan orang-orang yang lebih tua darinya. Ha-ha-ha!rnrnKekonyolannya semakin menjadi setelah bertemu dengan penjaga mushallah bernama Zulfikar dan biasanya sering dipanggil dengan Haji Obet. Mereka sama-sama memiliki sifat konyol, keduanya terasa saling melengkapi. Sepertinya, keduanya memang sudah ditakdirkan untuk bersahabat.
No other version available