Fiksi
Alif
“Semakin lama, justru aku semakin tak mengenal Tuhanku, tak mengenal Alif di hatiku. Aku rindu dendang dzikir dan alunan shalawat Nabi di hatiku. Aku rindu tuk kembali seperti dulu….â€rn***rnDemikianlah kegundahan hati Wisnu dalam perjalanan pencariannya. Mencari adiknya, Zahra, yang pergi entah ke mana karena kecewa berat terhadap Tuhan yang telah merenggut nyawa ayah dan ibunya. Dalam pencariannya, Wisnu diperintahkan oleh Kiai Syuhada untuk menemui orang yang bernama Hasan Sholeh. Kepada lelaki inilah Wisnu harus belajar tentang sabar dan shalat yang dengannya akan bertemu dengan Zahra.rnNamun, perjalanan Wisnu tak semudah yang ia bayangkan. Di Jakarta, Wisnu memang bertemu dengan Hasan Sholeh, namun lelaki ini justru mengabarkan bahwa Zahra telah meninggal dunia. Wisnu limbung. Bukan hanya pikiran dan perasaannya, melainkan ia menjauhi air wudhu, meninggalkan shalat, bahkan larut dalam dunia malam ibu kota.rnTernyata, dalam dunia malam ibu kota, Wisnu bertemu dengan adiknya. Zahra masih hidup. Tragisnya, Zahra tidak menyambut kerinduan sang kakak. Wisnu semakin jatuh. Ia mengalami keguncangan batin yang luar biasa. rnSungguh, novel ini sangat layak untuk dibaca, tidak hanya jalan ceritanya yang menarik dan penuh kejutan, namun mengungkap perjalanan seorang anak manusia untuk menemukan Alif di hatinya. Ya, menemukan Alif di hati adalah hal yang penting bagi setiap insan agar senantiasa mendapatkan pertolongan Tuhan.
No other version available