Seni Menikmati Ujian : Mengubah Musibah Menjadi Hiburan
Sebuah buku hebat dari Hani Saad Ghunaim bertajuk “Seni Menikmati Ujian†memandang bahawa ujian a.k.a bala’ adalah pembersih dosa-dosa manusia dan sesungguhnya ada nikmat Allah bagi setiap ujian yg Allah kurniakan untuk kita. Teringin sungguh untuk menyahut seruan penulis untuk MENGUBAH UJIAN MENJADI HIBURAN dan selalu berbahagia dgn ujian yg menimpa..hmm..rnrnSedikit petikan dari sebuah blogrnrn“Ujian adalah sunnatullah. Selama roda kehidupan berputar, seseorang takkan berhenti menuai berbagai ujian dan cobaan. Ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, dan kematian akan datang silih berganti. Bilakah ujian akan berakhir? Jika kematian adalah jawapannya, maka pertanyaan tersebut tidak penting untuk dijawab. Justru yang terpenting adalah bagaimana nak lulus dalam setiap ujian. Sihat, for example, adalah ujian untuk mengetahui level syukur seseorang, sedangkan sakit berfungsi untuk mengetahui level kesabarannya…†(dgn sedikit ubahsuai bahasa)rnrnAntara mutiara berkilau yang sempat baitussyifaonline kutip daripada buku hebat ini berkisar tentang kemampuan sebuah ujian untuk mengukur VALUE seorang manusia! Beginilah sebuah ujian membezakan kelompok manakah kita..rnrnPertama: Berkeluh-kesahrnrnOrang dalam kelompok ini adalah kelompok yang paling buruk, paling tidak disukai Allah SWT, dan paling besar kerugiannya di dunia dan akhirat. Rasulullah SAW bersabda:rnrn“Bukan termasuk (golongan) kami orang yang memukul-mukul, menyobek-nyobek baju, dan berdoa dengan doa (kaum) jahiliyahâ€rnrn(HR. Bukhari, Muslim, Tirmidzi)rnrnKedua: Orang yang bersabarrnrnDengan kesabarannya tersebut ia akan meraih darjat mulia dan dicukupkan pahalanya tanpa batas. Allah berfirman:rnrn“Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang beriman. bertakwalah kepada Tuhanmuâ€. Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.â€rnrn(Az-Zumar : 10)rnrnMaka bersabarlah dan harapkanlah pahala dari Allah.rnrnKetiga: Orang yang redharnrnMerupakan pemilik darjat yang lebih tinggi dari dua orang sebelumnya. Sebab, dia telah bersabar sekaligus redha dengan ketentuan Allah. Rasul bersabda,rnrn“Sesungguhnya, besarnya pahala sesuai dengan besarnya ujian. Sungguh, jika Allah mencintai suatu kaum, Dia akan menguji mereka. Maka, siapa yang ridha (terhadap ujian tersebut), baginya ridha (Allah), namun siapa yang marah (terhadap ujian tersebut), baginya murka (Allah).â€rnrn(Shahih, Abu Dawud, Shahihuk Jami’)rnrnKeempat: Orang yang bersyukurrnrnOrang yang paling agung di antara sebelumnya. Sebab, dia telah menghimpun dua perkara terdahulu dan menambahkannya dengan perkara yang ketiga. Yakni, sabar terhadap ujian, redha dan hatinya merasa tenang terhadapnya, serta bersyukur atas turunnya ujian kepada dirinya.rnrn“…Dan Kami akan memberi Balasan kepada orang-orang yang bersyukur.â€rnrn(Ali Imran:145)rnrnInilah kita. Anda yang mana?rnrn“barangsiapa yg Allah hendakkan baginya kebaikan,rnmaka Allah akan menimpakan musibah kepadanyaâ€rn(hadith riwayat bukhari)
No other version available