Dua Tangis dan Ribuan Tawa
CEO Notes (CEO kependekan dari Chief Executive Officer atau bisa disebut sebagai pimpinan eksekutif) adalah salah satu bentuk komunikasi yang dilakukan oleh seorang CEO kepada karyawan-karyawannya, catatan sang CEO sebut saja demikian. Buku ini adalah kumpulan dari tiga puluh dua CEO Notes yang ditulis oleh Dahlan Iskan, mantan Direktur Utama PT PLN (Persero). Sosok pendiri Grup Jawa Pos yang saat ini menjabat sebagai Menteri Negara BUMN. Sosok yang sempat ramai diperbincangkan saat ia menghadiri rapat di Istana Negara menggunakan jasa kereta api listrik dan tukang ojek. rnrnDua Tangis dan Ribuan Tawa yang menjadi judul buku ini adalah judul dari salah satu CEO Notes yang disampaikannya. Selama enam bulan pertama menjabat sebagai dirut di salah satu BUMN terkemuka ini Dahlan Iskan dua kali menangis, yang pertama di ruang rapat dan yang kedua di komisi VII DPR RI. Beban berat berada di pundaknya. PT PLN (Persero) merupakan BUMN yang memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat, pemegang hak monopoli atas listrik dan di satu sisi mempunyai berbagai permasalahan yang harus dipecahkan sekaligus yang pertama mendapat cercaan jika terdapat permasalahan yang terkait dengan salah satu hajat hidup terbesar masyarakat modern kinirnrn Buku ini menunjukkan bagaimana seorang Dahlan Iskan memimpin dan bagaimana ia melakukan perubahan-perubahan. Ruang kerja PLN yang penuh asap rokok menjadi bersih semenjak ia menerapkan SK Direksi yang melarang para karyawan merokok di tempat kerja jika tak ingin kehilangan pekerjaannya. Ia juga menghapuskan kebijakan perjalanan dinas yang jumlahnya mencapai puluhan ribu dalam sebulan.rnrn Berlatar belakang sebagai wartawan, tulisan-tulisan yang disampaikan oleh sang CEO ini seperti ditujukan secara personal ke karyawan. Ia seperti mengajak karyawan untuk ikut serta dalam perjalanan-perjalanan dinasnya ke seluruh negeri dan memahami bagaimana jalan pikiran sang pemimpin. Dahlan Iskan sendiri dikenal sebagai sosok yang merakyat, salah satu komentar karyawan atas CEO Notes mengapresiasi sosoknya yang mau turun hingga ujung tombak PLN di daerah terpencil. Para karyawan PLN sendiri berkomentar positif terhadap CEO Notes ini dan dengan adanya komunikasi ini mereka tak sungkan untuk mengeluarkan ide-ide dan uneg-unegnya. rnrnKelebihan CEO Notes sendiri menurut saya terletak pada kemauan sang pemimpin untuk berkomunikasi lebih dekat dan intens kepada karyawannya (CEO Notes sendiri ‘wajib’ hadir setiap bulan) sehingga karyawan merasa dekat dengan pimpinannya yang pada akhirnya akan mempengaruhi kinerja karyawan, semangat Dahlan yang ia tularkan dan kemauannya mendengarkan para bawahan. Tak segan di CEO Notes ia menyebut nama orang-orang yang berjasa atas suatu proyek PLN tertentu. Satu lagi yang saya tangkap adalah dalam setiap perjalanan dinasnya, Dahlan tak lupa mengajak sang istri. Sang istri mempunyai peranan penting dalam kariernya.rnrnKarena buku ini merupakan kumpulan dari komunikasi internal sang pemimpin dengan karyawannya, membaca buku ini seolah-olah memasuki perusahaan. Sang CEO tentu saja sedikit banyak berbicara dengan bahasa teknis seperti singkatan-singkatan yang tak dimengerti oleh orang luar sepeti saya (saya menyayangkan tak disebutkan kepanjangan dari singkatan-singkatan itu). Dengan membaca buku ini kita akan belajar banyak bagaimana seorang pemimpin memiliki visi. Visi yang sempat menjadikan perusahaan besar yang pernah mengalami kerugian ini bangkit. Be inspired!
No other version available