The Enchanted Castle
Keajaiban dari novel klasik adalah kemampuan penulisnya merangkai kata sedemikian rupa hingga pembaca seolah benar-benar tersedot ke dalam buku itu dan menikmati kembali kehidupan abad 20 awal. Sensasi yang ditimbulkan sangat khas dan berbeda dengan novel non klasik. Sensasi ini juga saya rasakan ketika membaca The Enchanted Castle, yang pertama kali diterbitkan tahun 1907 ini.rnrnThe Enchanted Castle sebenarnya memiliki cerita yang sederhana, tetapi dongeng petualangan tokoh-tokoh di dalamnya begitu ajaib. Cerita bermula ketika Gerald, Jimmy, dan Cathy, yang liburan kali ini tak bisa pulang ke rumah karena sepupu mereka sakit campak, dititipkan dibawah pengawasan Mademoiselle pengurus sekolah Cathy. Ketika mereka merencanakan petualangan mereka sendiri, mereka jatuh ke dalam lubang dan menemukan sebuah kastil megah yang kosong. Di taman, mereka bertemu dengan seorang putri tidur, yang kemudian menunjukkan koleksi perhiasannya kepada mereka. Ketiga anak itu tak percaya bahwa di antara deretan perhiasan sang Putri, ada cincin yang memiliki kekuatan ajaib. Sampai ketika sang putri mengucapkan permohonan untuk menjadi tak terlihat, dan ia benar-benar lenyap! Di sinilah petualangan ketiga anak itu dan sang putri dimulai, cincin ajaib itu membuat mereka bertemu para ugly wugly, sampai menemukan keajaiban cahaya bulan terhadap patung-patung marmer!rnrnAwalnya, memang sedikit capek membaca cerita ini, cerita disampaikan oleh penulis berupa narasi, jadi seolah saya mendengarkan sebuah sandiwara radio. Beberapa humor khas British juga tak tersampaikan dengan baik, dan terasa seperti beberapa bagian hilang, menyebabkan cerita terasa bergerunjal-gerunjal dan mungkin pembaca cilik akan sedikit kebingungan. Meski pada akhirnya, pasti takjub dengan ceritanya. Pesan yang diusung juga cocok untuk para pembaca segala usia, yaitu agar berhati-hati dengan permohonanmu, karena kadang kau tak tahu betapa banyak nikmat yang telah kau punya sebenarnya! (Hayooo..siapa yang kesindir..?? ;p)
No other version available