Indahnya Al-Qur'an Berkisah
AL-QUR’AN telah menyihir (memikat) bangsa Arab sejak kali pertama, baik mereka yang telah Allah lapangkan dadanya untuk Menerima Islam maupun orang yang Allah tutup penglihatannya. Jika kita boleh beralih sebentar kepada sekelompok kecil manusia dimana sosok Muhammad saw.yang menjadi penyeru mereka menuju keimanan pada permulaan, seperti istrinya Khadijah; sahabatnya, Abu Bakar; sepupunya, Ali; budaknya Zaid, dan banyak lagi. Kita mendapati bahwa Al-Qur’an pada saat itu menjadi faktor yang amat berpengaruh atau menjadi salah satu faktor yang berpengaruh dalam membina keimanan orang2 pertama yang memeluk Islam pada masa2 pertama dakwah Rasulullah saw. Di mana pada saat itu, Nabi Muhammad saw.belum memiliki daya dan upaya. Dan, di mana pada saat Islam belum memiliki kekuatan dan daya tahan.rnrnKisah berimannya Umar Ibnul Khaththab dan pengambilan kekusaan Al-Walid Ibnul Mughirah adalah contoh dari kisah2 keimanan. Keduanya mengungkapkan adanya daya magis Al-Qur’an yang telah mengikat bangsa Arab sejak kali pertama dan mengungkapkan-dalam arah yang berbeda-tentang kehebatan daya magis ini yang sama2 diakui, baik oleh kaum beriman maupun orang2 kafir.rnrnKisah berimannya Umar banyak riwayat yang menceritakannya. Salah satunya adalah berasal dari Atha dan Nujahid yang dikutip oleh Ibnu Ishaq dan Abdullah bin Abi Najih yang mengisahkan bahwa Umar r.a. berkata,rnrn“Aku dulunya amat menjauhi Islam. Aku suka mabuk2an ketika jahiliyah. Kami mempunyai sebuah majelis tempat berkumpul kaum pria bangsa Quraisy… Suatu saat aku hendak berkumpul dengan teman2ku di sana, namun tidak seorang pun berada di sana. Maka aku berkata, ‘Mungkin aku harus menemui si Fulan penjual khamar!’ Maka aku pun segera bergegas untuk menemuinya, tapi aku tidak mendapatinya. Lalu aku berujar kembali, ‘Mungkin aku harus ke Ka’bah untuk melakukan thawaf di sana sebanyak 7 atau 70 kali!’ Maka aku pun datang ke masjid untuk melakukan thawaf di Ka’bah, ternyata di sana ada Rasulullah saw.sedang berdiri melakukan shalat. Saat itu, ia shalat menghadap ke negeri Syam (Masjidil Aqsha) dan menjadikan Ka’bah diantara dirinya dan negeri Syam. Beliau pun berdiri di antara rukun (tiang Ka’bah) rukun Aswad dan rukun Yamani. Aku berkata saat aku melihatnya,’DemiAllah, kalu saja nanti malam aku mendengar apa yang akan dibaca oleh Muhammad! Dan terbesit dalam hatiku kalau aku sudah mendekat ke arah Muhammad dan mendengarkan apa yang ia baca pasti ia akan aku kagetkan.’ Aku pun menghampirinya dari balik al-Hajar (Hajar Aswad), aku pun masuk dari balik kain Ka’bah. Tidak ada jarak di antara diriku dengan Muhammad kecuali dibatai oleh kain Ka’bah saja. Saat aku mendengar Al-Qur’an maka luluh hatiku sehingga membuat aku menangis. Sejak itu aku masuk Islamâ€rnrnAda juga riwayat yang dituturkan oleh Ibnu Ishaq yang kesimpulannya bahwa Umar keluar dari rumahnya dengan menghunus pedangnya mecari Rasulullah saw.. Umar ditemani oleh para sahabatnya yang telah berkumpul di sebuah rumah di bukit shafa. Jumlah mereka hampir berjumlah 40 orang yang terdiri dari pria dan wanita.rnrnDi tengah jalan, ia bertemu dengan Naim bin Abdullah yang bertanya kepada Umar hendak kemana ia. Umar lalu memberitahukan Naim tentang maksud dan tujuannya. Lalu Naim mengingatkan Umar akan bahayanya berhadapan dengan bani Abdi Manaf dan ia mengajak Umar untuk kembali ke rumah dan mengurungkan kembali niatnya, karena iparnya yang bernama Said bin Zaid bin Amr dan saudari Umar yang bernam Fathimah bintil Khaththab, telah keluar dari agama mereka.rnrnMaka Umar pun bergegas hendak menemui mereka berdua. Ternyata di sana ia mendengar seseorang yang membacakan Al-Qur’an kepada mereka berdua. Umar segera merangsek masuk ke dalam rumah dan langsung mencengkeram Said, iparnya dan saudarinya yang bernama Fathimah… Kemudia Umar merebut sebuah lembaran kertas setelah perdebatan lama, dan ternyata di dalamnya terapat sepenggal ayat dari surah Thaahaa. Setelah membaca sepenggal ayat dari surah tersebut, Umar berkata,rnrn“Betapa indah dan mulianya kalimat ini!â€rnrnLalu ia pun pergi untuk menemui Nabi saw.-dan ia mengumumkan keislamannya. Maka, Nabi saw. bertakbir untuk memberitahukan penghuni rumah dan para sahabatnya bahwa Umar r.a. telah masuk Islam. (Dari Siroh Ibnu Hisyam)rnrnSeluruh riwayat sepakat bahwa Umar mendengar atau membaca sepenggal ayat Al-Qur’an Seolah-olah ini yang mangajaknya untuk memeluk Islam. Termasuk kerja keras yang tidak diperlukan adalah faktor-faktor kejiwaan lain dalam sejarah kehidupan Umar, tetapi faktor-faktor tersebut tidak menafikan bahwa hal tersebut terjadi disebabkab oleh daya magis Al-Qur’an dan itulah dampak yang amat berpengaruh yang menjadikan Umar bersegera memeluk Islam.
No other version available