PERPUSTAKAAN SMPIT NURUL FIKRI

  • Home
  • Information
    News Terms of Use of Library Space Library Schedule Library Regulation for Students Library Regulation for Teacher and Staff
  • Services
    Visitor Menu Book's Request Book's Request Data Online Register Library Room Loans
  • E-Resources
    Umum
    • Highlight Library
    • SRS (School Reading System)
    • Perpustakaan Kota Depok
    • Buku Kurikulum Merdeka
    • E-resources Perpusnas
    • Digital Library
    • E-book
    • Indonesia One Search
    SD
    • Literacy Cloud
    • Buku Kemdikbud
    • Buku Digital Kemdikbud
    SMP
    • Rumah Belajar
    • Komik Pendidikan
    • Open Library by Internet Archive
    SMA
    • Literacy Pro
    • Jurnal Baca Dokumentasi dan Informasi
    • DOAJ
    • Google Scholar
  • Social Media
    Instagram SMP-IT Nurul Fikri Instagram SMA-IT Nurul Fikri Tik Tok SMP-IT Nurul Fikri
  • Masuk
    Librarian Member Area Librarian Login Online Register
  • Select Language :
    Arabic Bengali Brazilian Portuguese English Espanol German Indonesian Japanese Malay Persian Russian Thai Turkish Urdu

Search by :

ALL Author Subject ISBN/ISSN Advanced Search

Last search:

{{tmpObj[k].text}}
Image of Samuel Leibowitz : Pengacara Kaum Tertindas
Bookmark Share

Samuel Leibowitz : Pengacara Kaum Tertindas

Pasley, Fred D. - Personal Name;

Samuel Leibowitz, sang pengacara kaum tertindas ini, jelas memiliki nama yang cukup tenar di kalangan pengacara di berbagai belahan dunia. Ia bahkan tercatat sebagai salah satu pengacara yang turut serta menegakkan tonggak hukum di Amerika Serikat.rnNama Leibowitz mulai mencuat di seantero Amerika setelah dia sukses membebaskan sembilan pemuda kulit hitam dari kursi listrik. Kala itu, sembilan pemuda kulit hitam tersebut divonis telah memperkosa dua orang perempuan kulit putih dan harus dihukum mati, hanya dengan tiga hari masa proses persidangan. Tak ayal keputusan ini pun menuai protes dari berbagai pihak, termasuk sebagian orang kulit putih. Banyak tokoh nasional Amerika kala itu pun mengajukan petisi, salah satunya Albert Einstein.rnrnSidang ulang pun digelar dan Leibowitz, diminta untuk membela sembilan pemuda tadi. Leibowitz tidak langsung menerima tawaran tersebut. Dia masih memeriksa terlebih dulu berkas-berkas persidangan, karena dia tidak mau membela orang yang memang bersalah. Setelah mempelajari berkas-berkas tersebut dia pun memutuskan untuk bersedia menjadi pembela tanpa meminta bayaran sedikitpun.rnrnSepak terjang Leibowitz tersebut secara gamblang mengatakan bahwa slogan justice for all telah benar-benar dipraktikkan oleh pengacara keturunan Yahudi tersebut. Sikap Leibowitz itu tentu bukanlah sesuatu yang mudah untuk dilaksanakan di Amerika era tahun 1930-an, di mana sentimen rasial masih sangat kental. Tidak berlebihan jika kemudian Fred D. Pasley, penulis buku-buku biografi di Amerika, tergerak untuk meneliti pengacara kondang era 1930-an tersebut dan mengisahkannya dalam buku setebal 292 halaman ini.rnrnDengan bahasa yang mengalir, buku yang berjudul Samuel Leibowitz: pengacara kaum tertindas ini mengisahkan berbagai sepak terjang Leibowitz selama dia menjadi pengacara. Dikisahkan bahwa Leibowitz bukan sekedar tenar dan kontroversial, tetapi juga terbilang pengacara yang memiliki prestasi yang cukup memukau. Betapa tidak, terhitung Leibowitz berhasil membebaskan 77 orang dari hukuman mati dari 78 orang yang dibelanya. Tak ayal dia pun menjadi pengacara yang cukup mahal di New York pada waktu itu, yaitu dengan tarif minimal US$ 10.000.rnrnNamun, kenyataan tersebut bukan lantas berarti Leibowitz itu pengacara mata duitan. Leibowitz pernah dihadapkan dengan dua kasus dalam waktu yang bersamaan, yaitu Al Capone seorang gembong mafia yang berani membayar US$ 100.000 dan si malang Herry Hoffman yang sama sekali tidak punya uang untuk membayar. Alhasil Leibowitz ternyata lebih memilih untuk membela seorang Herry Hoffman. Sikap Leibowitz tadi agaknya cukup sulit untuk dijumpai di bumi pertiwi ini. Akhirnya, di tengah kondisi carut marut hukum di Indonesia—kasus Antasari Azhar yang masih belum jelas sampai saat ini, nenek Minah yang dipenjara hanya karena mencuri tiga buah kakau, koroptor yang bebas berkeliaran, dan lain sebagainya—kehadiran buku ini telah memberi kontribusi yang besar. Semangat mempertahankan prinsip justice for all oleh Leibowitz di sepanjang kisah hidupnya dalam buku ini tentu sangat cukup untuk menginspirasi masyarakat Indonesia, khususnya kalangan pengacara.


Availability
#
Location name is not set Location name is not set
00994
Available
Detail Information
Series Title
-
Call Number
923.4 Pas s
Publisher
Yogyakarta : Navila Idea., 2010
Collation
xiv, 292 hal. ; 20,5 cm
Language
Indonesia
ISBN/ISSN
978-979-3065-50-2
Classification
923.4
Content Type
-
Media Type
-
Carrier Type
-
Edition
-
Subject(s)
Biografi Pengacara
Specific Detail Info
-
Statement of Responsibility
-
Other version/related

No other version available

File Attachment
No Data
Comments

You must be logged in to post a comment

PERPUSTAKAAN SMPIT NURUL FIKRI
  • Information
  • Member Area
  • Librarian
  • Book's Request
  • Library Room Loans

About Us

As a complete Library Management System, SLiMS (Senayan Library Management System) has many features that will help libraries and librarians to do their job easily and quickly. Follow this link to show some features provided by SLiMS.

Search

start it by typing one or more keywords for title, author or subject

Instagram SIT Nurul Fikri YouTube SIT Nurul Fikri

© 2025 — Senayan Developer Community

Powered by SLiMS
Select the topic you are interested in
  • Computer Science, Information & General Works
  • Philosophy & Psychology
  • Religion
  • Social Sciences
  • Language
  • Pure Science
  • Applied Sciences
  • Art & Recreation
  • Literature
  • History & Geography
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Advanced Search
Where do you want to share?