Bocah Muslim di Negeri James Bond
Ada begitu banyak agama dengan kepercayaan yang berbeda-beda. Hanya satu yang pasti benar. Bagaimana aku tahu yang inilah yang benar? Siapa saja bisa menciptakan sebuah agama. Apa yang terjadi kepada orang-orang yang meyakini salah satu agama yang salah? Hei, aku baru tujuh tahun! Tidak seharusnya aku khawatir seperti ini.rn rnPada tahun 1964, dalam usia satu tahun, Imran Ahmad pindah ke Inggris dari Pakistan, tanah kelahirannya, bersama orangtua dan adik-adiknya. Sebagai imigran Muslim yang hidup di tengah masyarakat Barat Kristen, Imran mengalami banyak benturan budaya: perlakuan rasial, daging babi, mimpi berkencan dengan gadis pujaan, mobil Jaguar idaman, ... dan film James Bond.rn rnSosok Imran adalah sosok seorang Muslim yang canggung karena dibesarkan di luar lingkungannya. Ia melakukan pencarian akan identitas dan kepercayaan, dan sering terjebak dalam kebingungan multikultural. Imran menulis memoar tentang masa kecilnya hingga dewasa dengan kejujuran yang kocak dan bijak tentang realitas budaya baru akibat era globalisasi.rn rnrn rn“Memoar ini mampu mengaduk-aduk humor dan rasa sedih sekaligus.†–The Guardianrn rn“Ini buku yang kocak dan bijak ... tentang realitas baru budaya akibat globalisasi.†—The Sydney Morning Heraldrn rn“Dengan identitas Islam dan keinginannya untuk mengakrabi budaya Barat, buku ini melukiskan gambaran indah tentang bagaimana tumbuh besar dalam budaya asing.†—Ann Widdecombe, The Independentrn
No other version available