Textbook
The Fallen
Aaron Corbet, cowok pendiam penyendiri siswa kelas senior Kenneth Curtis High School. Ia tidak pernah tahu identitas orangtua kandungnya. Sejak kecil cowok satu ini mengembara dari satu orangtua angkat ke orangtua angkat lain, membuatnya jadi pribadi yang sulit memercayai orang lain dan cenderung memberontak. Keluarga Stanley yang menjadi orangtua terakhirnya mampu memberinya kasih sayang tulus, sehingga Aaron betah tinggal di rumah mereka sampai bertahun-tahun.rnrnUlang tahun ke-18 menjadi titik perubahan dalam kehidupan Aaron. Tiba-tiba ia bisa mengetahui pembicaraan yang dilakukan orang lain dalam bahasa asing, memahami pikiran dan gonggongan anjingnya, Hingga ia bahkan bisa memahami topik cekikikan cewek-cewek Brasil di sekolahnya setiap kali ia ada di dekat mereka. Ternyata mereka mengagumi tampang ganteng si Aaron lho!rnrnItu baru yang enteng. Karena kemampuan memahami-bahasa-asing-dan-mengucapkannya-dengan-fasih-seakan-akan-bahasa-itu-adalah-bahasa-sehari-hari Aaron baru merupakan sebuah awalan. Setelah itu ia justru dibuat bingung dengan tudingan sebagai nephilim dari seorang tua gembel yang ia temui di pinggir lapangan.rnrnIstilah nephilim itu juga yang akhirnya membawanya pada rentetan peristiwa menegangkan, menakjubkan, sekaligus mengerikan yang ia alami. Membuatnya harus memilih untuk menentukan masa depannya saat itu juga sebelum pihak-pihak lain berusaha merenggut masa depan tersebut.rnrnSemua terkait dengan sebuah ramalan kuno yang berhubungan dengan peristiwa Perang Besar di Surga di mana Bintang Fajar memimpin sebuah pemberontakan melawan Yang Maha Kuasa. Setelah pasukannya kalah, pengikut sang Bintang Fajar (Lucifer) harus menyingkir dari surga dan dibuang ke bumi, bergabung dengan para manusia.rnrnMalaikat-malaikat terbuang tersebut banyak yang jatuh cinta pada perempuan bumi dan memiliki anak. Anak-anak tersebut lah yang dikenal dengan sebutan nephilim. Nah, salah satu dari mereka akan menjadi seorang penyelamat. Menjadi pihak yang bisa menjembatani hubungan buruk antara Tuhan dengan para malaikat terbuang.rnrnAda kelompok malaikat, Paduan Suara Surgawi yang biasa menyebut diri mereka dengan sebutan Kekuatan di bawah pimpinan Verchiel, yang tidak menghendaki ramalan tersebut terjadi. Maka mereka membuat misi sendiri untuk membasmi seluruh nephilim sehingga tidak ada kesempatan satu pun nephilim menjadi Yang Terpilih.rnrnHidup Aaron yang biasa-biasa saja berubah drastis. Ia jadi buruan Kekuatan. Ia harus berusaha menyelamatkan diri, keluarga, dan teman-teman barunya sekaligus mendapat titipan misi dari para malaikat terbuang untuk menyelamatkan diri. Siapa tahu ia adalah Yang Terpilih.rnrnOke, mau ngomongin yang mana dulu nih? Nephilim dan malaikat terbuang? Feminisme, tata bahasa? Hehehe ….rnrnBaik, nephilim dan malaikat terbuang dulu deh. Sudah berapa novel yang aku baca yang ngebahas soal nephilim/makhluk setengah malaikat setengah manusia serta malaikat terbuang? Buanyak banget. Bisa dibilang persentase novel fantasy fiction yang mengulas tentang makhluk satu ini berbanding imbang dengan fantasy fiction yang membahas tentang vampir dan werewolf. Sebut saja di antaranya (yang topiknya nephilim atau malaikat terbuang saja ya):rnrnThe Mortal InstrumentsrnThe Infernal DevicesrnHush, Hush SeriesrnAwakened SeriesrnFallenrnAggelos SeriesrnDan pasti masih banyak lagi lainnya ^_^rnKenapa aku mengategorikan nephilim dengan malaikat terbuang di ruang yang sama? Karena untuk memudahkan pengidentifikasian subjek-subjek cerita macam ini, dibandingkan dengan subjek-subjek cerita fantasy fiction lain macam vampir atau werewolf.rnrnNah, kisah tentang para nephilim/malaikat terbuang ada yang mencengangkan, mendebarkan, membuat jidat berkerut, bahkan sampai ke membuat bibir mencibir. Kebayang kan, topik yang sudah tuntas dibahas banyak penulis, bakal sedikit menyisakan celah buat kita bereksperimen mengeksplorasinya. Ada yang jatuhnya jadi gak masuk akal dan bertele-tele. Ada juga yang seru, seksi, sekaligus pintar. Ada yang serba tanggung dan membuat kita berpikir, “Ini cerita tentang fallen angels atau tentang aliens sih?â€rnrnNah bagaimana dengan The Fallen bikinan Thomas E Sniegoski ini?rnrnSebagai sebuah kisah tentang nephilim yang entah ke berapa di antara kisah-kisah nephilim lain, The Fallen mampu muncul lengkap dan tidak membingungkan. Thomas E. Sniegoski menghadirkan para keturunan malaikat terbuang lengkap dengan identitas dan cara pemunculan mereka. Tidak tampak mengada-ada seperti kemunculan nephilim gaya cawan petri kelas kimia yang dimunculkan Jonathan Shadowhunter (tapi di luar itu, ceritanya seru banget kok). Tidak tanggung dan bikin males seperti di Aggelos. Tidak juga menjadi membingungkan dan terbaca seperti makhluk luar angkasa seperti di Awakened Series. Meskipun kenapa ada nephilim hybrid yang bisa menjadi superhero belum terjelaskan di The Fallen ini.rnrnNah, bagaimana aku bisa menjanjikan ocehan tentang feminisme di sini?rnrnItu lho, tentang keberadaan para nephilim yang (aku kutip):rnrn… yang mengisahkan tentang sekawanan malaikat yang meninggalkan Surga untuk berpasangan dengan wanita, dan mengajarkan keterampilan yang mengerikan kepada manusia …. (hal. 69)rnrnHalooo, memangnya malaikat itu punya jenis kelamin ya? Memangnya kalaupun punya jenis kelaminnya cuma laki-laki ya? Ini mungkin berhubungan langsung dengan penulis novel ini yang laki-laki. Jadi ia berpikiran bahwa. “Kayaknya bakal keren tuh kalo cuma cowok yang bisa jadi malaikat. Cewek? Hmm … biar gender rendahan itu jadi penerima sperma malaikat saja deh. Nanti dibikin mati saja kalo melahirkan. Yang penting habis itu kaum nephilim bisa muncul.â€rnrnCoba bandingkan dengan deskripsi para malaikat atau malaikat terbuang atau nephilim di novel lain yang bikinan pengarang cewek. Nih aku beri contoh Hush, Hush-nya Becca Fitzpatrick ya. Di sono ada tuh malaikat cewek.rnrnMungkin aku terlalu nyinyir (yang ini mah bukan mungkin lagi, kaleee). Tapi aku lebih suka cerita yang berimbang. Jadi masalah ini jadi ganjelan buatku meskipun gak membuatku menolak membaca lanjutan kisahnya rnrnNah, tata bahasa deh sekarang.rnrnCeritanya enak, lancar, runut, lincah. Penerjemahannya juga keren. Aku membayangkan betapa gampangnya novel ini diterjemahkan menjadi film Hollywood jika kita menilik joke-joke yang kadang dimunculkan saat si Aaron sedang mikir-mikir (meski di saat ia seharusnya gak sempat mikirin joke).rnrnTapi ada cara penulisan yang aneh di hal. 113:rnrnTidak mungkin. Akan lebih baik kalau tumor otaklah yang membuat dirinya memahami semua bahasa ini-membuatku mengira bahwa anjingku bicara kepadaku. Ini akan lebih mudah, pikirnya beralasan. Jadi dia bisa menganggap pria tua itu sinting.rnrnLalu di mana keanehannya? Atau cacatnya? Atau topik nyinyiranku?rnrnItu lho, kenapa dalam pikiran satu orang (Aaron) ia bisa ngomong mengalamatkan dirinya sebagai “…kuâ€, tapi kadang “…nyaâ€?rnrnOke, mungkin kita dianggap harus memisahkan antara “nya†dengan “ku†dari simbol “-“ yang ada di tengah kalimat. Tapi dari pengalamanku baca novel ini seluruh kalimat yang di-italic-kan diposisikan sebagai pikiran seseorang atau dialog dalam hati seseorang. Jadi harusnya kalimat italic di atas hanya diucapkan Aaron di dalam pikirannya. Yang membuat itu tampak aneh saat ia mengalamatkan dirinya dengan sebutan “nyaâ€.rnrnYah, cukup sudah. Aku sudah membuktikan kenyinyiranku di review ini. Akhir kata, novel ini asik. Menarik, bagus. Mana Aaron bisa dibayangkan sebagai cowok ganteng, lagi. Sayang cover-nya kurang “mengundangâ€. Jauh lebih menarik edisi aslinya di Amrik sono. Buat yang berpendapat untuk tidak akan menghakimi bacaan dari sampulnya, aku sarankan lalap habis saja novel ini
No other version available