Textbook
Sahabat Remaja Nabi
Teladan Kaum Mudarnrn“Berikan aku sepuluh pemuda maka akan ku ubah dunia†(Ir. Soekarno)rnrn“Satu orang tua hanya bisa bermimpi satu pemuda bisa merubah segalanya†(taujih)rnrn“Sumber daya yang tidak pernah habis adalah pemuda†(M. Natsir)rnrnPerubahan tidak akan pernah lepas dari pemuda. Keyakinan Ir. Soekarno untuk memplokamirkan kemerdekaan Indonesia tidak lepas dari semangat juang pemuda Indonesia kala itu. Bertindak dengan semangat perubahan. Dan tentunya demi perubahan yang lebih baik. Masa depan bangsa ini tak kan lepas pula dari peran pemuda Indonesia saat ini. Untuk itulah semangat juang pemuda harus ada pegangan dan koridornya dalam bergerak. Tidak hanya bisa bermodal semangat namun perlu dengan akhlak yang baik (akhlakul karimah). Buku yang diakrang oleh Fathi Fawzi Abd al-Mu’thi ini, memberikan makna perjuangan pemuda yang sesungguhnya demi Negara dan agamanya.rnrnAli bin abi tholib salah satu kader bentukan Rosululah yang juga sempat menjadi salah satu pemimpin umat muslim (Khalifaur Rosidin). Kiprahnya dalam penyebaran islam tidak perlu dipertanyakan lagi. Didikan sejak kecil langsung dari Rosulullah dan kepadanya pula Rosulullah menyerahkan putri kesayangannya, Fatimah az Zahra, yang dari mereka lahir punggawa-punggawa surga (Hasan dan Husein). Ali bin abi Tholib salah satu dari sepuluh orang yang dijanjikan surga atas dirinya. Islam juga telah memiliki kader handal dalam hukum Halal dan Haram dari kalangan pemudanya, Mu’adz bin Jabal. Rosulullah pernah bersabda tentang dirinya, “Petiklah Al-Quran dari empat orang: Abdullah bin Mas’ud, Ubay bin Ka’ab, Mu’azd bin Jabal, dan Salim, budak Abu Hudzaifah.â€rnrnDalam buku terjemahan ini, Sahabat Remaja Nabi. Banyak hal yang bisa dipetik, kader remaja Rosulullah tumbuh menjadi manusia mulia dikalangan umat islam. Tidak hanya semangat mudanya yang berkobar namun juga semangat juang tinggi dalam ilmu dan perjuangan islam. Banyak keistimewaan dari setiap kader di sekolah Rosulullah ini. Salah satu ulama yang sangat terkenal dalam hal perawi hadis adalah Anas Bin Malik, terdidik di sekolah Rosulullah sejak umurnya sepuluh tahun, menjadi pelayan setia Rosulullah. Saat meninggal, para ulama berkata, “Hari ini telah berlalu separuh ilmuâ€. Ini bukti akan keluasan ilmu yang dimilikinya.rnrnInilah pemuda di jaman Rosulullah di tempa dalam didikan Rosul, sehingga menjadi pemuda yang gagah dan penuh dengan sarat. Banyak tokoh pemuda didikan Rosulullah yang bisa diambil pelajaran untuk kaum muda yang mengaku ingin menjadi perubah dunia ini, rela berkorban demi kejayaan islam tumbuh di negeri ini. Habib bin Zaid merelakan nyawanya untuk menyeru Musailamah si pembohong untuk bertaubat; Usamah bin Zaid yang gagah berani di barisan pertama pasukan perang, megibarkan bendera islam; Zaid bin Tsabit dengan kecerdikan dan ahli dalam ilmu faraid, dan masih banyak kader remaja Rosulullah lainnya yang bisa dijadikan acuan.rnrnSecara bahasa buku ini mudah dipahami dan diberi penjelasan disetiap tokoh yang disebutkan, hal ini akan menambah pengetahuan kita terkait tokoh islam yang pernah hidup di zamannya. Banyak wawasan yang bisa diambil serta banyak cerita yang baru bisa didapat dengan membaca buku ini. Buku yang di terbitkan di Kairo ini, diharapkan bisa memberi acuan dalam pergerakan pemuda Islam yang mengaku ingin merubah bangsanya menjadi lebih baik.
No other version available