Textbook
Kelasnya Manusia : Memaksimalkan Fungsi Otak Belajar dengan Manajemen Display Kelas
“Belajar itu selera dan berfikirâ€. Coba kita ilustrasikan kalimat tersebut dengan kehidupan kita. Dimana kita berada disuatu tempat makan yang lokasinya berada di dekat selokan yang airnya tidak mengalir, mengeluarkan bau tak sedap hingga masuk ke warung tersebut. Kemudian ketika kita masuk ke dalam suasananya begitu pengap dan panas, ditambah dengan deretan orang duduk di kursi panjang. Di atas meja telah dihidangkan beberapa menu makanan yang lezat namun dipenuhi oleh puluhan lalat hijau yang hinggap di atasnya. Lalat itu berpindah dari satu tempat ke tempat lain, kemudian pelayan warung tersebut mempersilahkan untuk duduk dengan mengenakan baju yang kotor dan tidak menarik hati. Tentu menu makanan selezat apapun selera makan anda akan hilang setelah menyaksikan suasana warung tersebut.rnrnBerbeda dengan ketika kita masuk disebuah warung makan yang asri, bersih dan disetiap dindingnya terpampang gambar jenis-jenis makanan yang dapat dipesan dengan desain yang merangsang selera. Udaranya segar dan harum, sang penyaji yang ramah dan berpakaian rapi. Tentu selera makan anda akan terjaga, meskipun dengan menu makanan yang sama seperti di warung tadi.rnrnSuasana tersebut tidak jauh beda dengan ketika kita belajar disebuah ruangan toko buku dengan sayup-sayup alunan musik jazz, aroma kopi menyeruak di dalam ruangan. Kemudian kita menghampiri sebuah rak yang dipenuhi dengan buku tertata rapih, lalu kita memilih beberapa buku untuk dibaca. Sembari memegang buku, kita menghampiri mesin pembuat kopi untuk membuat kopi. Kemudian menghampiri sudut toko tempat sofa empuk berwarna merah berada. Kita membaca buku di atas sofa tersebut dan sesekali menyesap kopi. Kita seolah menyatu dengan isi buku yang kita baca, ruang dan waktu seakan berhenti, dan melupakan dunia beberapa saat. Ketika kita tersadar, ternyata bukan beberapa saat, melainkan sudah beberapa jam kita lalui.rnrnIni membuktikan bahwa suasana ruangan sangat mendukung untuk memantik dan mempertahankan selera dan berfikir. Kita sepakat bahwa kedua kata ini sangat penting dalam dunia belajar mengajar terutama dalam kelas. Bayangkan, seandainya para pengajar tidak mampu menghadirkan selera belajar siswanya dan tidak menantang proses berfikir dalam belajar, maka sudah bisa dipastikan target belajar akan berantakan dan tak tercapai.rnrnItulah sekilas gambaran isi buku dengan judul “Kelasnya Manusia: Memaksimalkan Fungsi Otak Belajar dengan Manajemen Display Kelas†yang dirangkai oleh seorang konsultan pendidikan dan seorang arsitek yaitu Munif Chatib dan Irma Nurul Fatimah.rnrnBuku ini mencoba lebih mendalami dunia kelas lewat manajemen Display kelas. Dengan metode ini penulis mengajak para guru untuk lebih kreatif dalam menjalankan suasana belajar mengajar. Selama ini masih banyak guru yang hanya mengajar tanpa memperhatikan bagaimana suasana kelas dan selera murid-muridnya. Oleh karenanya buku ini hadir untuk dijadikan sebagai acuan bagi para guru agar lebih kreatif dan mengajak untuk bisa lebih mengembangkan lagi, dari metode-metode yang ada dalam buku ini.rnrnBuku ini terbagi menjadi lima bab. Dimana dalam bab pertama buku ini mengajak para pembaca untuk memahami bahwa belajar itu persis seperti hidangan makanan. Artinya siswa harus punya selera, agar tertarik untuk belajar. Jika tidak punya selera belajar, bagian penting dari proses belajar yaitu berfikir akan terhambat. Dan masih banyak lagi informasi penting yang disajikan dalam buku ini dengan bahasa yang mudah dicerna oleh pembaca.rnrnBab kedua penulis mengajak para pembaca agar punya pemahaman out of the box tentang hakikat lingkungan belajar dan ruang kelas. Selama ini orang menganggap bahwa lingkungan belajar hanya pada suatu ruangan yang dibatasi dinding 8 x 8 meter. Tetapi justru buku ini secara tegas mengatakan bahwa semua lingkungan sekolah “berbicara†kepada para siswa baik fisik maupun nonfisik. Pintu, dinding, jendela, gerbang, pekarang tiba-tiba semuanya memberikan pesan dan menjadi asisten seorang guru.rnrnPada bab ketiga, lebih fokus pada pemaparan sebuah ruangan yang dinamakan dengan kelas. Penulis mengajak pada guru agar bisa memandang kelas dengan pandangan multi-dimensi serta memberikan formasi-formasi struktur bangku dan benda-benda yang harus ada dalam kelas. Selain itu penulis memberikan informasi dsain kelas masa depan yang serba layar sentuh.rnrnDan yang tak kalah menariknya buku ini menyuguhkan berbagai jenis display yang bisa dijadikan sebagai ajang kreatifitas guru dalam mengajar. Ada beberapa fungsi display yang dijelaskan dalam bab keempat. Selain display membantu guru dalam mengajar, ia juga akan sangat menyenangkan bagi siswa. Mereka akan belajar lebih cepat ketika di dinding sekolahnya terdapat banyak jenis display.rnrnKemudian pada bab terakhir fokus pada manajemen display. Bagaimana seluruh jenis display itu di atur, membuat, memasang dan mengganti display.
No other version available