Textbook
Oppa & I
Tepatnya dua hari lalu saya membaca sebuah novel teenlit stelah sekian lama tidak menyentuh novel picisan. Lamaaaaaaaaaa banget saya nggak baca novel. Baiklah saya sudah memaafkan kesalahan saya yang malas membaca novel dan rajin ngebogwalking. rnrnOppa & I judul novelnya Orizuka dan Lia Indra Andriana. Dua penulis yang mampu menggabungkan kisah dan menjadi satu cerita yang mengharukan.rnrnSekilai ceritanya tentang dua saudara kembar yang bernama Jae-In dan Jae-Kwon. Mereka dianugrahi Mama asal Indonesia dan Papa asli Korea yang sama-sama labil dan gengsi. Karena tugasnya sang Mama tidak ingin ikut suami. Berharap suami mengikuti keinginanya dengan melempar candaan pilih cerai atau…rnrnSayangnya Papa yang workaholic lebih mengindahkan kesempatan besar pekerjaannya. Hingga akhirnya Jae-In menetap dengan Mama di Jakarta dan Jae-Kwon bersama Papa di Korea.rnrnLima tahun kisah gengsi itu berlangsung, lantas Papa menjemput Jaei-In dan Ibunya.rnrnDi Korea, di sanalah kisah ini bermula. Mulai pertemuan Jae-In dengan Jae-kwon bagaikan kucing bertemu tikus. Jae-In sangat membenci Jae-kwon mati-matian sampai tidak ingin persaudaraannya di ketahui oleh teman sekolah. Jae-In bahkan tidak sudi memanggil Jae-kwon dengan sapaan Oppa.rnrnApa yang sebenarnya meyebabkan Jae-in menjadi sangat membenci abangnya Jae-kwon? Ya, Jae-kwon sama sekali tidak tahu. Hingga akhirnya pada ulang tahun mereka. Jae-kwon dan Jae-In terperangah setelah pertengkaran panjang bahwa selama lima tahun Jae-kwon berbalasan email dengan Mamanya, bukan Jae-In. Kontan saja dua saudara kembar itu menuding si Mama yang terlalu kekanakan.rnrnJae-kwon sangat merindukan sapaan adiknya Jae-In memanggilnya ‘Oppa’. Pertengkaran besar itu mengakhiri semuanya.rnrn“Nae-oppa (oppa-kuuu)†ucap Jae-In tak sanggup melepas rindu yang rapat ia balut dalam kekesalannya.rnrnKisah ini mengajarkan kepada kita; kebaikan itu benar-benar datang dan pergi, setiap dari kita pernah merasakannya. Memaafkan atau mengunci maaf, itu adalah pilihan hati. Hingga alasan terkuak, maka hanya ada satu jawaban atas kehidupan ini, berjalanlah dengan sabar niscaya jawaban tidak menjauhimu.
No other version available