Textbook
Gadis Kecil di Tepi Gaza
Seorang gadis bernama Palestine, yang berusia 11 tahun, menjadi salah satu dari korban agresi militer Israel di Gaza pada tanggal 27 Desember 2008. Sebuah rudal telah menghancurkan rumah Palestine serta menewaskan ibu dan dua saudaranya pada saat mereka berada di dalam rumah. Sedang ayah Palestine telah memutuskan untuk menjadi seorang Hamas sebelum terjadi agresi Desember itu.rnAkibat agresi Israel tersebut, Palestine menjadi sebatang kara dan harus tinggal di kamp pengungsian Jabaliyah, Gaza, selama beberapa waktu. Di sana, ia bertemu dengan seorang pemuda bernama Yanaan, yang memimpin anak-anak pengungsi lain di Jabaliyah. Yanaan sangat menyukai sosok Palestine yang terkenal kuat dan gigih. Palestine juga bertemu dengan Adeeba, salah satu dari korban kekejian Israel, yang baru kehilangan ibunya. Adeeba, gadis berusia delapan tahun dan memiliki indera keenam itu dapat melihat masa depannya. rnDi mata Adeeba, ia bisa melihat Palestine yang nantinya akan terkena tembak oleh serdadu Israel ketika mereka melakukan aksi lempar kotoran kuda yang dibentuk menjadi seperti batu.rnBagaimana kehidupan Palestine setelah keluar dari kamp pengungsian? Benarkah ramalan Adeeba itu benar-benar akan menimpa Palestine?rnSungguh sebuah novel yang siap menggedor-gedor sisi kemanusiaan Anda!rnrnPalestine, Anakku, Perjuanganmu Masih Panjang, Hapuslah Air Matamu... rnrnAllah, di manakah ibuku?Duri-duri pasir mengubur semua kehidupan. Allah, di manakah ayahku?Hamparan pasir nan luas, seolah menutup mata. Allah, di manakah aku harus berdiam?Ditutup sebuah benteng yang kokoh; menahan rasa lapar dan lilitan perut; berapa sisa umurku? Katakan...
No other version available