Textbook
Energi Positif : Opini 100 Tokoh Mengenai Indonesia di Era SBY
Indonesia is Back, demikian judul tulisan Karim Raslan (penulis asal Malaysia) mengomentari perubahan yang terjadi di Indonesia 5 (lima) tahun terakhir. Saudara satu negaranya, Anwar Ibrahim, bahkan dengan jujur menyatakan bahwa perubahan yang terjadi di Indonesia saat ini termasuk “the most remarkable developments in the Muslim worldâ€.rnrnApakah yang sedang terjadi dengan Indonesia?rnrnSeorang sastrawan anak negeri yang terkenal dengan catatan pinggirnya, Goenawan Mohamad, merasa bangga bahwa â€sejak lima tahun terakhir, Indonesia dapat menyelesaikan pelbagai konflik horizontal dan mengatasi terorisme dengan tetap tidak kembali ke tangan besi yang serampanganâ€. Tentu bukannya segala hal jadi beres, imbuh Goenawan sebagai catatan.rnrnTokoh lain, Rektor UI Prof. Gumilar R. Sumantri, melihat Indonesia kini telah berubah menjadi sebuah raksasa kearifan demokrasi dari Timur yang sekaligus berdampingan dengan kesantunan kehidupan Muslim. Pernyataan Prof. Gumilar tersebut memang bukan basa-basi.rnrnBelum lama ini, tepatnya 29 September 2009, Presiden RI diberikan kesempatan untuk berbicara di dalam forum yang terhormat yakni di hadapan civitas academica John F. Kennedy School of Government, Havard University, Amerika Serikat (Universitas tertua dan terbaik di Amerika Serikat). Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berbicara sebagai pemimpin Republik Indonesia, namun juga sebagai salah satu wakil dari dunia Islam. Presiden SBY berbagi pengalaman keberhasilan Indonesia - sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, dalam menerapkan demokrasi. Uniknya, pidato Presiden SBY tersebut juga merupakan respon atas pidato Presiden AS - Barack Obama di Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir (Universitas tertua dan terbaik di Dunia Islam) yang menawarkan sebuah “new beginning†hubungan antara Amerika dan Dunia Islam. Atas tawaran Presiden AS Barack Obama tersebut, Presiden SBY justru lebih optimis dengan menyampaikan kemampuan bersama untuk “reinvent a new world†melalui 9 imperatif untuk mewujudkan “harmony among civilizationsâ€.rnrnMenarik untuk dicermati, pidato Presiden SBY di Universitas Harvard disampaikan setelah selesainya acara G – 20 Summit di Pittsburg, AS, yang menyepakati untuk mempermanenkan forum G – 20 sebagai pengganti forum G – 8. Indonesia masuk menjadi anggota G – 20, sebuah forum yang cukup berpengaruh bagi ekonomi dunia tersebut.rnrnPidato Presiden SBY tersebut bisa juga dikatakan sebagai pidato salah satu dari 100 tokoh yang berpengaruh di dunia. Pada tanggal 2 Mei 2009, Majalah TIME mengeluarkan edisi khusus berjudul “Time 100 2009†yang menampilkan 100 tokoh paling berpengaruh di dunia. Presiden SBY adalah salah satu di antara 100 tokoh tersebut, dalam kategori ‘Leaders and Revolutionariesâ€.rnrnSungguh merupakan prestasi yang membanggakan bagi Indonesia atas penghargaan yang diperoleh, keterlibatan secara aktif dalam forum internasional, serta kesempatan untuk “berbicara†dalam sebuah forum terhormat di Universitas Harvard.rnrnInilah yang sedang terjadi dengan Indonesia, sebuah perubahan positif yang membanggakan. Komentar Karim Ruslan, Anwar Ibrahim, Goenawan Mohammad, dan Prof. Gumilar pada bagian awal tadi, tidak lebih dan tidak kurang, adalah pembacaan atas apa yang sedang terjadi dengan Indonesia lima tahun terakhir tersebut. Mereka tentu bukan orang yang sembarangan dalam mengeluarkan statements pujian.rnrnStatements, atau lebih tepatnya testimoni, tokoh-tokoh tersebut hanya sebagian dari testimoni seratusan tokoh dari berbagai kalangan (104 tokoh nasional dan internasional serta 8 artikel majalah internasional) mengenai Indonesia di era Presiden SBY, dalam buku Energi Positif.rnrnBuku ini dilatarbelakangi oleh pengalaman yang dialami editornya, Dr. Dino Patti Jalal, ketika diminta mewakili Presiden SBY dalam acara Time Gala Dinner untuk menghormati 100 tokoh berpengaruh di dunia tahun 2009 â€versi†Majalah Time pada 5 Mei 2009 di New York. Dalam acara tersebut, Dino mengaku begitu terkesan dengan tokoh-tokoh yang hadir, yang menurutnya memancarkan energi positif. Mengutip kalimat Dino â€... mereka semuanya sebenarnya adalah orang biasa. Yang membuat mereka spesial adalah kemampuan mengambil resiko, menaklukan keterbatasan dan kelemahan mereka, dan menerobos dinding-dinding kelaziman (mediocrity)â€.rnrnBuku Energi Positif menurut Dino adalah suatu kumpulan tulisan tokoh-tokoh yang memancarkan energi positif. Buku tersebut berisi berbagai refleksi terhadap era SBY dari tokoh-tokoh, baik nasional maupun internasional.rnrnDengan membaca isi buku Energi Positif, akhirnya dimengerti apa maksud Dino menulis buku tersebut. Apabila kita pernah melihat di televisi ada istilah Good News dan Bad News, maka Buku Energi Positif merupakan Good News, atau informasi yang berisi hal-hal positif sehingga menimbulkan inspirasi dan motivasi yang lebih positif (daripada motivasi negatif yang lebih sering/banyak dirasakan akibat dominannya bad news). Dalam buku Energi Positif, para tokoh memberikan refleksi (testimoni) atas pemerintahan SBY, termasuk di dalamnya testimoni terhadap Presiden SBY. rnrnSebagai sebuah kumpulan tulisan yang berasal tidak hanya dari pendukung dan “orang dekat†Presiden SBY, buku Energi Positif dapat dijadikan referensi tersendiri mengenai pencapaian/perubahan yang telah terjadi di Indonesia di era Presiden SBY. Yang menjadi lebih penting juga adalah kita dapat mengetahui karakteristik apa saja dalam sosok SBY yang telah mendorong terjadinya perubahan di Indonesia, sampai-sampai dunia internasional memberikan apresiasi positif dengan ditempatkannya Presiden SBY dalam jajaran 100 tokoh yang paling berpengaruh di dunia (the world’s most influential people) oleh Majalah Time.rnrnOleh karena itu, pada bagian selanjutnya akan direview tulisan tokoh-tokoh dalam buku Energi Positif, dengan memilahnya menjadi dua pokok isu, yakni apa saja perubahan positif yang dialami di Indonesia pada masa pemerintahan SBY dan karakteristik apa saja dalam sosok SBY yang ikut mendorong perubahan positif di Indonesia tersebut.rnrn rnrnPerubahan positif yang dialami di IndonesiarnrnApabila boleh diambil kata kunci, maka demokrasi merupakan kata kunci paling penting atas perubahan positif di Indonesia. Presiden SBY adalah presiden pertama dalam sejarah Indonesia yang dipilih secara langsung oleh rakyat, dalam sebuah pemilu demokratis yang diikuti oleh lebih dari 100 juta orang. Keberhasilan pemilu yang diikuti jutaan orang dan berlangsung demokratis tersebut menjadi sesuatu yang begitu mengagumkan mengingat di awal abad 21 ini masih cukup banyak negara-negara di muka bumi ini yang belum dapat menyelenggarakan pemilihan pemimpinnya secara demokratis.rnrnApabila kita tengok ke tempat yang cukup dekat di kawasan ASEAN, masih ada negara yang pemimpinnya muncul karena kudeta. Atau bila kita tengok lebih luas ke negara-negara berpenduduk muslim yang tergabung dalam Organisasi Konferensi Islam (OKI), banyak diantara pemimpin negara tersebut yang berkuasa karena darah, kudeta, dan senjata. Ada sebagian yang tidak mengenal pemilu. Ada yang ’pemilu-pemiluan’. Ada negara di mana perempuan tidak bisa memilih. (Andi A. Mallarangeng, hlm 40)rnrnAtas keberhasilan Indonesia menyelenggarakan pemilihan presiden yang demokratis tersebut, the International Association of Political Consultants memberikan anugerah Democracy Medal Award kepada Presiden SBY dan Rakyat Indonesia pada November 2007.rnrnBen Goddard, President the International Association of Political Consultants, memberikan endorsement: “the people of Indonesia, through their courage and their peaceful commitment to the electoral process, with their respect for the rights and responsibilities of each eligible voter, have demonstrated an important truth to a troubled world. Islam and democracy can not only coexist, they are compatible, durable and can be protective each other. The citizens of Indonesia have proven all who would doubt that priciple wrongâ€. (Ben Goddard, hlm 348)rnrnSelain prestasi dalam demokrasi, terdapat banyak hal yang diulas para tokoh atas keberhasilan yang dicapai Pemerintahan SBY, yang dapat diringkas sebagai berikut:rnrn“Semaraknya demokrasi dalam sistem dan kehidupan politik yang terbuka, berkembangnya kebebasan pers, terselenggaranya keamanan, upaya pengembangan good governance, penegakan hukum khususnya pemberantasan korupsi, dan kokohnya solidaritas anak bangsa, merupakan aset penting yang memperkuat upaya dan kerjasama pembangunan ekonomi†(Theo L Sambuaga, hlm 308)rnrn “Harus diakui, Pemerintahan Yudhoyono banyak melakukan banyak hal untuk meningkatkan kualitas rule of law di Indonesia, yang paling mencolok adalah dengan memerangi korupsi secara agresif. Hak-hak dasar konstitusional kita, termasuk kebebasan berekspresi, tetap terjaga. Kekuasaan kehakiman sekarang ini, mungkin bisa dikatakan yang paling independen selama reformasi berjalan. Civil society kita sekarang juga cukup independen dan punya pengaruh dalam proses pengambilan keputusan kebijakan publik. (Bara K. Hasibuan, hlm 59).rnrnâ€During SBY’s presidency, Indonesia has succeeded in achieving greater national unity by bringing stability to conflict areas, incerasing its economic growth rate by approximately 6 %, achieving self – sufficiency in the production of rice, and achieving outstanding results in terms of combating corruption and advancing democracyâ€. (Lee Myung Back – President of The Republic of South Korea, hlm 380).rnrn rnrnKarakter Positif Presiden SBYrnrnBagaimanapun juga perubahan-perubahan positif yang dicapai Indonesia dalam kurun waktu terakhir, tidak dapat dilepaskan dari sosok pemimpin yang menjadi lokomotif perubahan - yakni Presiden SBY. Oleh karena itu menjadi menarik untuk diketahui seperti apa karakter Presiden SBY, sehingga mampu menjadi energi positif yang – sedikit banyak – ikut mengubah Indonesia.rnrnDalam buku Energi Positif, terdapat beberapa tulisan yang menggambarkan karakter positif Presiden SBY, sebagai berikut:rnrn“Susilo Bambang Yudhoyono merupakan pemimpin yang visioner, sebagaimana ditunjukkan pada blue print pemerintahannya, disertai dengan pilihan-pilihan kebijakan yang didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan rasional dan terencana†(Akbar Tanjung, hlm 27)rnrn“SBY yang mengeluarkan segenap tenaga dan pikiran, dan tidak berkeluh kesah dalam membereskan permasalahan†(Albert Hasibuan, hlm 31)rnrn“Saya tidak pernah mengalami Presiden campur tangan dalam arti negatif terhadap kasus-kasus yang sedang ditangani oleh Kejaksaan. Seringkali SBY malah memberikan semangat dan dorongan untuk bekerja lebih kerasâ€. (Abdul Rahman Saleh, hlm 19)rnrnâ€Presiden SBY tetap ke Kediri, bahkan bermalam di tenda bersama pengungsi. Beliau ingin melihat langsung persiapan yang dilakukan pemerintah dalam tanggap darurat terutama yang berkaitan dengan pengungsian dan pelayanan kepada pengungsi. Sebagai orang Jawa, beliau mengerti benar legenda dan mitos (bahwa penguasa yang datang ke Kediri akan jatuh). Tetapi sebagai Presiden RI, seluruh wilayah Republik Indonesia, termasuk Kediri adalah wilayah tanggung jawabnya†(Andi Mallarangeng, hlm 43).rnrnâ€Pada sejarah pendidikan SBY, beliau muncul sebagai seorang intelektual yang haus dan selalu dahaga menggali ilmu†(Arief Rachman, hlm 48).rnrnâ€Di mata masyarakat, SBY dianggap sebagai figur yang santun. Tidak pernah memaki orang, malah sering dimaki-maki lawan politiknya. Tidak pernah menyerang orang lain, tetapi lebih sering dapat serangan bertubi-tubi dari berbagai pihak. Berhati-hati dalam mengeluarkan pernyataan serta memilih kata-kata yang halus dalam setiap pernyataannya. Mau menjalin komunikasi dengan berbagai pihak, termasuk lawan-lawan politik yang mendendamnya sekalipunâ€. (Arif Afandi, hlm 53).rnrnâ€Beliau sebagai konseptor ide, negarawan yang sabar dan sistematis dalam berpikir dan melaksanakan tugasnya, santun dan correctâ€. (Burhan D. Magenda, hlm 74).rnrnâ€Presiden SBY begitu memperhatikan ketika saya bercerita soal pertandingan yang baru saja dijalani. Beliau mendengarkan dengan sungguh-sungguh, dan selalu memberi pesan agar saya terus berusaha keras untuk berprestasi dan mengharumkan nama bangsa di dunia internasional lewat olahraga. Satu hal lagi, beliau selalu menonton jika saya bertandingâ€. (Chris John, hlm 81).rnrn“Saya mengamati Presiden SBY banyak hadir di berbagi pertemuan dan undangan, benar-benar ringan kaki. Saya menjadi pembantu dan staf, harus siap lelah juga untuk menghadiri undangan Konferensi, Workshop dan Seminar apapun bentuknya, hal mana sepanjang beliau ada waktu, beliau selalu memenuhinyaâ€. (Da’i Bachtiar, hlm 87)rnrnAlthough SBY was reared in a brass-knuckles military environment, he has proven to be a capable civil administrator who’s willing to delegate responsibility to technocrats witihin his administrationâ€. (Hannah Beech, hlm 95).rnrn“Setidaknya ada dua hal yang menonjol dan sangat berharga, yaitu cara kerja beliau yang sistematis dan kemampuan menyerap informasi dan konsep secara cepatâ€. (Marie Elka Pangestu, hlm 215).rnrnâ€Hal lain yang membanggakan adalah sikap presiden yang konsisten dalam berbagai hal yang fundamental. Pertama, pro gender dan pemberdayaan perempuan; Kedua, sikap anti diskriminasi berdasarkan agama, ras, etnis, dan golongan; Ketiga, sikap konsisten terhadap conflict of interest dan korupsi dan pemisahan antara pribadi dan publik, Keempat, konsisten menganut paham demokrasi†(Marie Elka Pangestu, hlm 218).rnrnâ€Tidak saja penampilan fisik, tetapi juga tampilan dalam konsep, pemikiran dan dalam cara penyampaiannya. Dalam lima tahun terakhir, SBY telah diakui secara luas telah berhasil baik dalam menjalankan peran Presiden sebagai top diplomat Indonesiaâ€. (Hassan Wirajuda, hlm 273).rnrnâ€Diantara talenta yang dimiliki SBY ialah kepemimpinan. SBY berhasil memadukan antara bakat leader dan bakat manager. Talenta inilah yang sesunggunya paling dominan membuat Majalah Time menempatkan SBY sebagai 100 tokoh paling berpengaruh di dunia tahun 2009†(Nasarudin Umar, hlm 266).rnrnSedangkan tokoh muda Moh. Jumhur Hidayat menyatakan bahwa SBY telah memunculkan energi positif bagi pembenahan-pembenahan di berbagai bidang kehidupan, dan berani mengambil resiko dengan memberinya ruang bagi generasi muda untuk ikut berkarya dalam rangkaian estafet kepemimpinan nasional (hal 235-236). Mungkin judul buku â€Energi Positif†ini juga diilhami oleh pernyataan Moh. Jumhur Hidayat diatas, yang saat ini diberi amanah sebagai Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI).rn
No other version available